Minggu, 27 November 2011

Sendiri

Aku, segelas es coklat dan radio yang terus berbunyi
Sambil terdiam mengamati ciptaan Tuhan
Hanya aku satu - satunya yang tidak 'berhubungan' dengan orang lain saat ini..

Djendela

Sabtu, 10 September 2011

Kado Terbaikmu

  Sudah ku persiapkan uang tunai sebesar Rp250.000,- , uang itu terkumpul setelah 5 bulan aku menabung untuk membelikan sesuatu di hari spesialmu. Aku sudah tau barang yang akan aku beli. Kamu menginginkan barang itu sejak satu tahun yang lalu. Aku tersenyum-senyum sendiri membayangkan betapa kagetnya wajahmu waktu membuka bingkisan yang nanti akan terbungkus rapi dan cantik.
  Sudah ku cek semua agar tidak ada yang menghambat perjalananku. Dompet juga aku cek beberapa kali. Lengkap! lalu aku tersenyum lagi. Aku memacu motor secepat yang aku bisa, maklum lah baru beberapa bulan aku belajar motor. Dalam perjalanan menuju toko itu aku teringat tahun kemaren hampir saja kita marahan karena kamu tidak mau aku beri kado, alasannya karena kamu merasa sudah mendapatkan semuanya. Tahun ini juga, tapi aku tidak mau ambil pusing ku belikan saja kado untukmu.
  Sampai di toko aku langsung berlari ke tingkat dua, tempat barang yang kamu mau sejak satu tahun lalu. Masih di situ, tidak ada yang membeli. Langsung aku ambil dan membayar di kasir. Teringat lagi waktu kamu nyaris membelinya dulu, kamu tersenyum bingung lalu bilang "ah, belum ada uang, kurang sedikit". Aku hanya membalas senyum bingungmu, sabar sayang..nanti aku belikan kalo sudah ada uang, batinku. Petugas kasir sudah memberi kembalian dan membungkus benda itu dengan kertas kado hitam kuning. Langsung ku pacu motorku lagi dan menuju kosmu, aku tau kamu belum bangun walaupun jarum pendek sudah menuju angka 11.
  Hatiku deg degan, semoga kamu tidak marah karena aku membelikan kado. Jalanan sedikit ramai, tapi tidak macet, cukup untuk motor dan penunggangnya yang kecil untuk berbelok belok. Perempatan menuju kosmu sudah terlihat. Aku melihatnya..kecuali box truk yang meluncur turun. Ku tekan rem dalam-dalam, lalu aku tidak melihat apa-apa. Satu detik kemudian aku menangis, melihat kado untukmu hancur berantakan. Hancur seperti harapanku yang melihat kamu tersenyum kaget ketika terbangun siang ini.
  Ada suara, entah apa katanya. Mataku berat sekali seperti ada yang memaksanya untuk tetap terpejam. Ku paksakan setengah mati. Samar-samar aku melihat sosokmu yang lama-lama terlihat jelas. Wajahmu kuyu, aahh jelek sekali wajahmu sayang. Ku coba menggerakan tangan yang kamu pegang. Ekspresi kaget lalu tersenyum muncul dari wajah jelek itu. Eh? Aku berhasil membuat kamu tersenyum kaget, pikirku. Tapi setelah itu kamu menangis. Aku bingung. "Kado?". Hanya kata 'kado' yang keluar dari mulutku yang bersuara parau. Ah, kering sekali tenggorokanku. Sambil tersedu kamu berkata "Sudah aku bilang aku tidak mau kado apa-apa sayang. Aku sudah dapat kado yang terbaik dan hampir saja Tuhan mengambil kado terbaikku". Aku bingung, lalu aku sadar aku tidak bisa merasakan kakiku.

Kamis, 08 September 2011

Payungmu untukku

Seperti malam biasa kamu mengajakku pergi ke kedai kopi ketika senggang.
Dan aku selalu meng-iya-kan. Buat aku, kemana saja itu tidak masalah.
Di kedai kopi, seperti biasa, kamu duduk bersebrangan denganku.
Mungkin hanya kita pasangan yang duduk seperti ini, lainnya duduk bersebelahan.
Jangankan untuk menyenderkan kepala di pundakmu, untuk menyentuhmu saja aku harus susah payah.
Seperti biasa pula aku memilih diam, memperhatikan sekitar lalu melamun.
Sampai kamu sadar aku diam saja, kamu hanya menatapku sekilas lalu kembali menikmati kopi dan sketsamu.
Aku mulai jenuh, ku keluarkan semua kertas putihku.
Goresan demi goresan, tapi aku tidak tau apa yang harus aku gambarkan.
Di sudut kepalaku ada suara kecil menyuruhku untuk menggambar "dia",dia yang ada di depanku.
Ku ikuti goresannya, koma-inu..anjing setengah singa penjaga kuil jepang. Ahh..tidak menarik.
Aku menarik kertas lainnya. Teratai..out line sudah terbentuk..tapi lagi-lagi aku belum bisa menggambarkan-mu
Aku mengambil kertas di tumpukan paling bawah. Tak lagi menggunakan pensil, aku menggunakan bolpen sekarang.
Aku mencoba membayangkan bunga, tidak ada yang bisa tertuang di kertas.
Aku ganti gambaran bunga jadi kucing, hewan yang sama-sama kita sukai. Tidak bisa
Aku ganti lagi gambaran di otaku, bunglon. Tidak bisa juga.
Tiba-tiba aku teringat goresan klasik yang bisa di lakukan semua orang untuk menggambarkan suka. Hati.
Tidak, bukan hati yang ingin aku gambarkan sekarang.
Tanganku mulai bekerja lagi, sedikit mengejutkanku..payung. Aku menggambar payung.
Dia bereaksi setelah lama terdiam"Payung?" katanya, aku hanya tersenyum.
Aku lanjutkan menggambar..Seseorang membawa payung, dan seorang lagi berlari.
Ya, aku selesaikan sketsa itu. Dengan bolpen, dan dengan kamu yang akhirnya memperhatikanku.
Payung. Kamu yang membawa payung itu. Dan aku yang berlari.
Aku ingat kata-katamu ketika kita bertengkar kemarin
"Aku ada buat kamu waktu kamu butuh, bukan waktu kamu pengen"

Selasa, 30 Agustus 2011

Sugar Cookies

SUGAR COOKIEESS!!!
Seperti namanya sugar yang artinya gula dan cookies atau kue kering , sugar cookies ini rasanya manyiisss dan gampaang banget buatnya. Aku aja bisa..ahahahhaahah
Selain gampang dan enak, sugar cookies ini memacu kita untuk berkreasi. Kok bisa?
Bisa doongg..soalnya bisa di kasih topping apa aja :D
Ini resepnya:
3 Cups tepung terigu
1 sdt baking powder
1/2 sdt garam
225 gr mentega tawar
1 Cup gula halus (kalo males beli gula pasir di blender jg sama aja.. :p)
1 butir telur ayam ukuran besar
2 sdm susu plain cair (bisa pake susu kental manis yang di cairin..tapi rasanya jadi lebih manis)
Cara:
1. Campur baking powder, tepung terigu dan garam dalam satu mangkok
2. Di mangkok lainnya kocok mentega dan gula (bisa pake mixer 3-5 menit, bisa dikocok pake tangan juga,tapi agak pegel)
3. Kalo campuran no 2 kira-kira udah oke masukin campuran no 1. Uleni sampe kalis alias nggak lengket. Habis itu bungkus pake plastik, masukin kulkas paling nggak 1 jam. Bisa semalaman kalo mau..ahahahaha
4. Giling sampai tipis, kira-kira 4mm. Kalo ketipisan ntar keras, kalo ketebelan ntar ga mateng. Cetak deehh.
Naaahh..ini masalah toppingnya. Kalo mau kasi topping macem coklat mendingan belakangan aja biar ga meleleh, kalo gula/ kacang bisa lah di tempelin sebelum di oven.
5. Panasin oven kira-kira 175C. Masukin deh adonannya. Tunggu sampe bawahnya jadi kecoklatan
6. Sajikan selagi hangat :D Tapi kalo dingin lebih kriuk sih..hehehehe
ini diaaa..Sugar Cookies Ala Chef Tika :D

*dan lagi lagi saya tidak bisa memfokuskan kamera setelah tragedi kacamata hilang di Kapuas

Jumat, 05 Agustus 2011

Meme My Stocking Doll

Eish Eish Eisshh!! Sirkus Keliling udah sawangan!!! Tiddaaaakkk~
haduh haduuhh lama kali ga uplek2 ini :'( *ngelus2 layar


Biar ga sawangan lagi nih..eike mau bagi-bagi cerita..ENG ING EEEENNGG!!!
Boneka Meme dari Stocking Bekas
Jadi ceritanya nih aku nemu bantal bekas yang udah amit-amit bentuknya, tapi dakron dalemnya masih putih dan masih bisa ngembang. CLING! Kepikiran lah buat bikin boneka. Dipikir pikir aku nggak punya apa-apa buat bahan luarnya, semua kaen flanel ada di kos sedangan aku sekarang lagi di rumah.Pas bingung-bingung, masuk kamar mendadak ada cahaya *SHINESHINE* ADA STOCKING NGANGGUR!!
Stocking ni udah sekitar 2 tahun menggulung dengan cantiknya di meja belajar. Sama sekali belum pernah aku pake. Dari pada entu stocking menggulung dengan anggunnya sampai busuk digigitin kecoa mending aku ubah bentuknya aja..hohohohoh

Setelah itu aku mulai grusak grusuk di lemari, sapa tau ada kain bekas. *TARAAA* nemu jarik bekas. Ni jarik aku pake buat nari waktu sd dulu..hohohohoho
Ini lah bahan bahannya~

Setelah nemu bahan bahan asoy saatnya cek cek cek mesin jahit tua punya mamak. Setelah nyoba medal tu mesin tau tau *krek krek tuuing!* TIIDAAAAAAKKKKKK~! Karetnya putus..
*sejenak mengheningkan cipta*
oke..aku jait tangan saja..dengan berat hati sebenernya..
Jahit-jahit-jahit
Utak-utik-utak-utik
Ketojos jarum
Jadilaaaaaahh~
MEME! Meme boneka stocking~!!
 Nama Meme ini diambil dari nama kucing yang ada di Kalimantan, Memen. Kenapa Kalimantan? Karena bulan lalu selama sebulan aku berkelana di daerah Meliau, Kalimantan Barat. Gimana ceritanya? nanti-nanti lah =D
Balik ke Memen.
Si Memen ini unyyuuu banget. Sebenernya dia ni kucing kampung tapi pasrahan macem kucing ras. Mau di sia-sia kayak apaaa deh dia tetep aja diem..hahahahah
Sekarang kangen berat sama si Memen, jadi untuk mengenang jasa si Memen yang bikin aku betah di sana, aku kasih lah nama si boneka ini MEME.

Btw ini diaa aksi Si Meme!







Sabtu, 04 Juni 2011

When the sun goes down


Berbagi gambar, sekedar untuk meredam bosan saat banyak waktu luang :)
Lokasi : Alun-alun Kidul, Yogyakarta






Kamis, 24 Februari 2011

Si Belang dan Bola Kuning

  Si Belang memiliki mainan baru, sebuah bola yang bisa memantul dan ada bintik-bintik kuning disekitarnya. Belang memainkannya setiap waktu, waktu bangun tidur, sarapan, makan siang, bermain di taman, makan malam hingga sebelum tidur. Suatu sore dia bermain di kebun belakang dengan bola kesayangannya.
  Semakin kencang dia melemparkannya ke tanah, semakin tinggi pula bola itu memantul ke udara. Saking senangnya dia memantulkan bola keras-keras hingga memantul tinggi sekali sampai keluar pagar rumah. Si Belang mengejarnya. Bola kuningnya tidak terlihat, "mungkin masuk ke kebun" pikirnya. Si Belang mulai memasuki kebun, bola kuning belum ketemu juga, semakin lama semakin dia memasuki kebun. Matahari mulai condong ke arah barat, warnanya mulai berubah menjadi orange kemerahan. Bola kuning belum juga ketemu.
  Belang mulai frustasi "ah! hilang juga tidak apa-apa, nanti juga dibelikan lagi sama Ayah" katanya dalam hati. Cahaya matahari yang mulai redup membuat suasana kebun yang rindang semakin menakutkan. Belang mulai panik, dia berlari kesana kemari berharap menemukan jalan pulang. Tapi apa daya kebun yang rindang sudah gelap gulita, bahkan dia tidak bisa melihat telapak kakinya sendiri. Belang mulai berteriak "Ayyaaahhh!! Ibuuu!! Ayyyaaahhh!! Ibbuuu!!" namun tidak ada yang menjawab.
  Belang mulai terisak, dia mencari perlindungan di pohon terdekat. Sambil duduk jongkok dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.  "Huhuhuhuhuhuuu bagaimana aku bisa pulang?". Tiba-tiba kakinya menyentuh sesuatu, Belang terperanjat dan lompat menjauh, ternyata itu bola kuning. Dia senang bisa menemukan bola kesayangannya, tapi dia belum bisa pulang.
  Dari kejauhan muncul kilatan-kilatan cahaya. "Belaangg..Bellanngg" teriak suara itu. Belang kenal suaranya..itu Ayah dan Ibu!! Belang langsung berlari menghampiri cahaya tersebut dan langsung memeluk Ayahnya. "Aku tersesaaatt" kata Belang sambil terbata-bata. "Sudah..sudah, jangan menangis lagi, ayo sekarang pulang"
  Begitu sampai rumah, Belang langsung mandi tidak lupa dia membersihkan tanah yang menempel pada bola kuning. Ibu sudah menyiapkan makan malam yang enak, ada ayam bakar dan susu hangat kesukaan Belang. Dalam hati Belang berjanji tidak akan menyusahkan kedua orang tuannya lagi, dan juga tidak akan melemparkan bola kuning keras-keras agar tidak hilang.

~FIN~
Sirkus Keliling