Senin, 10 Januari 2011

Kucing Biru

Hallo~ namaku Kucing Biru..
Aku sebenernya masih bingung kenapa Mom membuatku dengan warna biru
Tapi tu bukan masalah! aku malah senang sekali..
kenapa katamu? tentu saja karena aku beda dari kucing-kucing yang lain
Aku sayang sekali sama Mom! tiap malam aku selalu dipeluk sebelum tidur
Dad juga orang yang menyenangkan, aku suka diajak bermain, kami paling senang bermain seluncur perut!!
Aku ahli sekali dipermainan ini..
Dad bilang sebaiknya aku meluncur dari pada berjalan, Mom hanya tertawa.
Dad, perut kamu juga besar~ lalu Mom bilang padaku..Dad tidak meluncur, tapi guling-guling!
Aku tidak bisa berhenti tertawa saat itu, saat malam hari pun aku masih tersenyum mengingat perkataan Mom
Walaupun Dad suka ngomong seenaknya aku juga tetap sayang Dad
Aku sayang mereka semua..
Tapi aku kadang merasa kesepian waktu Mom dan Dad tidak ada dirumah.
Waktu aku bilang begitu sama Mom, Mom membuatkanku boneka Mom dan Dad!
Aku menyebut mereka Momini dan Dadymini!
Mereka lucuuu sekali~
Tidak akan aku biarkan mereka kotor..
Biar aku saja yang kotor..ups! jangan juga..
Tadi aku habis sembunyi dibawah kasur, lalu saat Mom menemukanku penuh dengan debu Mom marah-marah.
Serem juga kalau Mom marah~
Dad lebih banyak diam, tapi seperti yang aku katakan dari awal..Aku sayang Dad, karena Dad sayang aku dengan caranya sendiri

I Love You Mom Dad

Rabu, 05 Januari 2011

Molly dan Serigala Baik Hati

Molly adalah anak yang manis, dia tinggal dengan ibunya dipinggir desa. Pada suatu hari ibunya mendengar kabar kalau nenek sedang sakit. Molly ingin sekali menjenguk neneknya, namun ibunya melarang karena rumah nenek berada jauh diseberang hutan. Di dalam hutan sana banyak sekali hewan liar yang bisa saja menyerang anak kecil seperti Molly, butuh orang dewasa yang menemani saat melakukan perjalanan di hutan. Molly sangat ingin menemui neneknya, tapi ibu baru bisa menjenguk tiga hari lagi karena beliau harus membantu ayah memanen jeruk di kebun yang sangat luas.
Dalam hati Molly berkata "umurku sudah 8 tahun, aku sudah cukup besar untuk berjalan sendiri di hutan", setelah berkata demikian pada dirinya sendiri Molly bergegas menyiapkan bekal berupa sepotong roti lapis daging dan susu segar.
Setelah beres semua, keesokan paginya saat matahari baru menampakan sedikit jambulnya, Molly berangkat tanpa sepengetahuan Ayah dan Ibu.
"Hutan tidak begitu menyeramkan", kata Molly saat melangkahkan kaki mungilnya di mulut hutan. Anginnya sangat sejuk, suara gesekan ranting membuat suara merdu yang menentramkan hati. Molly berlari-lari kecil saat berkejaran dengan burung pipit yang terbang rendah. Dalam hati Molly merasa dibohongi oleh orang dewasa yang suka membesar besarkan ketakutan mereka.
Semakin masuk kedalam hutan cahaya sang surya semakin menipis, padahal sekarang sudah siang hari. Molly mulai melangkah hati-hati dan tanpa suara. Dagdigdugdagdigdug..rasanya dia bisa mendengar degup jantungnya sendiri saking takutnya. Tidak! orang dewasa tidak bohong! hutan memang menyeramkan! semakin masuk kedalam semakin gelap.
SRREEKK!! Terdengar suara aneh dari belakang Molly "Siapa itu??!" teriak Molly kaget. Saking takutnya Molly berlari kencang sekali, namun suara aneh tersebut makin cepat mengejarnya. Karena tidak memperhatikan jalan Molly terjatuh, isi dalam keranjang makanan yang dibawa Molly berantakan. Munculah sesosok mahluk berwarna orange kecoklatan. Rubah! Molly takut sekali. Rubah itu semakin mendekat dan mendekat, lalu mengendus Molly yang sudah mulai terisak, mundur perlahan dan mengambil kotak susu Molly. Molly kaget lalu melihat Rubah itu dengan seksama, ternyata ada tiga anak Rubah yang langsung menggigit kotak tersebut. Molly tidak banyak bicara, lalu pergi perlahan lahan takut mengusik Rubah itu lagi.
Masih berdebar kencang dada Molly saat dia berjalan lebih dalam lagi ke hutan. Kuuu Kuuu Kuuuu..Molly kaget lagi. Suara burung hantu itu begitu keras tapi sosoknya tidak kelihatan. Hingga tiba-tiba ada sesosok yang menyambar keranjang makanan Molly yang terbuka lalu melesat pergi. Molly menjerit ketakutan. Tapi dia sadar bahwa bahaya sudah pergi. Setelah dicek keranjangnya ternyata burung hantu itu mengambil roti lapis dagingnya.
Molly mulai menangis sesenggukan karena takut. Dan dia mendengar ada suara SRREEEKKK! lagi. Karena sudah menahan nahan takut dari tadi bukannya dia diam tetapi malah menangis semakin keras. "Huuuuwwwwwwwaaaaaaa!!!!!!!!hhuuuwwwwwaaaaaa!!!ibbbuuu~ neneeeekk!!!" tangis Molly."Sssssstttt sssttttt jangan menangiss gadis kecil" kata suara itu. Saat dia menampakan dirinya ternyata adalah seekor serigala!
"Jangan menangis yaa..kenapa kamu ada di hutan yang gelap begini?" tanyanya ramah
"aku..iks iks..aku ingin kerumah..iks..nenek" kata Molly sambil sesenggukan
"Nenek? Nenek yang tinggal didekat hutan?"
"Iya..iks..kamu tau?"
"Iya..aku tau.."
"Bisa kau antar..iks..aku?" pinta Molly
"hhhmmmm...Aku..."
"HUUUUUUWWAA~ Jangan jangan kamu sudah memakannya!!" teriak Molly
"Aku belum selesai bicara gadis kecil!"kata serigala jengkel,"serigala memakan nenek itu cerita jaman dulu!" lanjutnya lagi, "Mari aku antar" katanya.
Kaki Molly terluka membuat dia susah berjalan jadi Serigala abu-abu menggendongnya. Pejalanan cukup jaun, namun bisa terasa cepat karena lari serigala sangat cepat.
Begitu sampai ditempat nenek, nenek sedang duduk diterasnnya "Ahh..kau lagi serigala..bukanya baru saja pulang? apa ada yang ketinggalan?" tanya nenek
"Tidak nek, aku tadi juga sudah setengah jalan. Lalu aku bertemu dengan dia" kata Serigala sambil menurunkan Molly.
"NENEEEEEKKK!!" Teriak Molly
"Molly?!" Nenek kaget sekali karena tiba-tiba Molly turun dari punggung Serigala dan memeluknya.
"Aku menemukannya di tengah hutan, kakinya terluka dan dia menangis, aku tidak tega meninggalkannya sendirian" kata Serigala menjalaskan.
"Untung saja kamu bertemu dengan Serigala abu-abu, dia sering main kesini dan membantuku menyiapkan kayu bakar" kata nenek,"Ayo masuk..kamu juga Serigala, sudah hampir malam.."lanjutnya.
Didalam rumah Molly diberi tudung berwarna merah cerah, bila suatu saat Molly tersesat di hutan Serigala gampang menemukannya dan mengantarkan dia ke rumah Nenek.
Mulai saat itu Molly di jukuli Si Tudung Merah karena sering pergi ke hutan dengan menggunakan tudung merahnya. Molly tidak takut lagi berjalan di hutan karena sekarang dia ditemani Serigala yang baik hati.

~FIN~
Sirkus Keliling

Sirkus Keliling!

Hmmm..SIRKUS KELILING adalah blog kedua (setelah yang pertama hilang mendadak..huhuhuhu). Kalo menurut prediksiku ni blog ntarnya mau di-isi sama cerita-cerita anak (mungkin ada curhat sedikit). Pengennya sih ada yang baca..sapa tau ada editor yang demen trus mau nyetak gitu..hohohoho
Tapi aku sendiri lebih berharap yang baca orang tua yang punya anak kecil. Sedihnya sekarang jarang orang tua yang bacain anaknya dongeng, anaknya suruh baca buku pelajaraaaaannn terus..bisa cepet botak ntar. Ga mau anaknya botak kan?! makannya berceritalaaahh~~~~~



Jangan Takut Bermimpi,
Tika Sirkus Keliling


*P.S : cerita dan gambar berasal ASLI dari otak penulis. harap tidak mengambil semena mena..bilang aja..siapa tau boleh di copy..hehe